Pandemi Covid-19 tengah melanda dunia dan menimbulkan pergolakan besar. Berdasarkan data dan informasi dari Juru Bicara Pemerintah Penanganan Corona, tercatat hingga hari ini (22/04/2020) terdapat sebanyak 7.418 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan #physicaldistancing dan #stayathome serta kebijakan-kebijakan lainnya yang kemudian signifikan berpengaruh pada kondisi sosial, budaya, ekonomi bahkan kondisi mental masyarakat.
Hal ini tentu memberi dampak yang berbeda bagi setiap orang. Ada individu yang hanya pasrah pada keadaan, bahkan mengalami masalah kesehatan mental. Ada pula yang mampu bangkit dari keterpurukan. Dalam keilmuan psikologi, orang yang kedua ini disebut sebagai individu yang resilien.
Resiliensi atau ketabahan dimaknai sebagai kemampuan beradaptasi dan tetap teguh dalam menghadapi situasi yang sulit, misalnya pemutusan pekerjaan, perceraian, kematian, sakit parah, atau krisis lainnya.
Orang yang resilien bukan berarti tidak merasa sedih, kecewa atau lemah. Mereka berusaha mengatur emosinya, menilai situasi sulit dengan objektif, sehingga tidak hanya fokus pada kesulitan atau kesedihan semata. Mereka bisa menilai kemampuan diri untuk mengatasi masalah, beradaptasi, melihat peluang, dan kemungkinan untuk mencari solusi. Resiliensi ibarat pegas, membuat seseorang tumbuh menjadi lebih kuat secara mental setelah keluar dari krisis atau situasi yang sulit.
Apa yang Bisa Dilakukan Seseorang untuk Meningkatkan Resiliensi ?
Lakukan kebiasaan sehat ; tidur yang cukup, tetap makan sehat dan teratur, membersihkan badan dan berolahraga. Kondisi kesehatan yang memburuk akan membuat Anda lebih sulit lagi mengatasi masalah yang Ada.
Mengatur emosi . Izinkan dan terima emosi yang Anda rasakan secara jujur, kemudian redakan secara perlahan.
Fokuskan energi, pemikiran dan kekuatan Anda pada hal-hal yang masih bisa Anda atasi serta dalam rentang kendali Anda secara bertahap. Jangan mencemaskan yang belum terjadi.
Gembirakan diri dengan cara yang sederhana dan mudah, jangan menetapkan syarat yang rumit untuk menikmati kebahagiaan kecil.
Perbaiki hubungan dengan orang terdekat Anda agar anda mendapatkan dukungan sosial yang memadai.
Konfirmasi nilai kehidupan yang Anda Yakini dan tetaplah berusaha sesuai kemampuan Anda.
Berdoa dan meminta pertolongan Tuhan
Dengan menjadi pribadi yang resilien, kita lebih mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini serta mampu mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasinya. Jadi, sudahkah Anda siap menjadi pribadi yang resilien?