Magelang (31/1/2024), Telah sukses diadakan pengambilan data assessment pegawai Hotel Atria Magelang. Assessment dihadiri dengan sejumlah 45 pegawai. Hotel Atria Magelang bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Talents Mapping atau pemetaan bakat berfungsi untuk mengetahui bakat (calon) karyawan. Sehingga, tujuannya menjadi jelas. Ketika memahami apa saja bakat mereka, mudah bagi perusahaan untuk menempatkan posisi yang sesuai. Apa saja sih manfaat Talents Mapping? Yuk kita baca dengan seksama penjelasan dibawah ini : Engagement Karyawan Manfaat pertama yang perlu dipahami adalah mengetahui jalur karirnya. Apakah karirnya akan berkembang di sini. Jika berkembang, apa saja yang akan bisa dilakukannya. Keterlibatan karyawan, baik aktif maupun pasif, menentukan kesuksesan perusahaan. Dari keterlibatan itulah, pemetaan bakat juga mengetahui seberapa minat karyawan terhadap perusahaan. Nah, dari situlah akan diselaraskan dengan strategi dan visi perusahaan. Identifikasi Karyawan Satu hal yang harus diketahui dari pemetaan bakat adalah memahami potensi dari kemampuan hingga pengalaman karyawan. Ketika memahaminya, perusahaan pun bisa menempatkan karyawan sesuai bakatnya. Jadi, peran dan tugasnya sesuai dengan bakatnya. Selain itu, bisa pula ditempatkan untuk program dengan jangka pendek. Namun, selain mengetahui bakat, pemetaan ini penting untuk menelusuri seberapa keinginan karyawan untuk tetap di perusahaan. Sehingga, perusahaan pun tahu bahwa seorang karyawan akan meninggalkan perusahaan atau tidak. Biasanya identifikasi seperti ini dilakukan ketika pertengahan atau akhir tahun. Perencanaan Kepemimpinan Bakat tidak melulu soal kemampuan dasar melainkan juga kepemimpinan. Setiap perusahaan pasti memiliki masa untuk pergantian kepemimpinan. Dari yang tua ke muda atau yang sudah berpengalaman untuk naik menjadi pemimpin. Nah, dengan pemetaan bakat, perusahaan dapat mengetahui siapa saja yang mampu menjadi pemimpin. Selain itu, penting untuk pengembangan karir. Sebab, beberapa perusahaan justru lebih mengutamakan karyawan yang hanya memiliki “akses”. Tentu saja itu akan mempengaruhi kredibilitas perusahaan. Maka dari itu, inilah manfaat ketiga dari pemetaan bakat. Talenta Development Manfaat keempat yang bisa diperoleh dari pemetaan bakat adalah pengembangan talenta. Ada kebutuhan perusahaan yang bisa diselaraskan dengan karyawan. Maka dari itu, setiap perusahaan biasanya mengadakan capacity building. Ini baik untuk pengembangan kemampuan karyawan. Dari capacity building, perusahaan pun bisa mengetahui kebutuhan spesifik karyawan baik untuk masa kini maupun masa depan. Selain itu, mengelola karyawan agar tetap konsisten sesuai visi dan misi perusahaan. Mengurangi Waktu Rekrutmen Ketika sebuah perusahaan melakukan talent mapping sebenarnya ada keuntungan dari segi biaya. Perusahaan tidak perlu melakukan rekrutmen untuk pencarian karyawan baru. Sebab, pemetaan bakat bisa difungsikan untuk memaksimalkan bakat terpendam dari setiap karyawan.
Praktik Revolusi: Benchmarking BDK Semarang ke BDK Bandung
Bandung (24/1/2024), Telah sukses diadakan kegiatan benchmarking oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang ke Balai Diklat Keagamaan Bandung, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 90 pegawai. Acara ini dilaksanakan guna menjadi upaya membandingkan dan lebih improve kedepan dari aspek fasilitas, bangunan dan cara perawatan bangunan di Balai Diklat Keagamaan Bandung. Setibanya rombongan Balai Diklat Keagamaan Semarang ke Balai Diklat Keagamaan Bandung. Rombongan langsung melakukan bersih diri dan bersiap untuk acara silaturahmi bersama Balai Diklat Keagamaan Bandung. Kegiatan silaturahmi terasa lebih mendalam dikarenakan Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag. juga turut hadir dalam acara ini. Kegiatan silaturahmi dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Bapak Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang karena dapat hadir dan berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini. Beliau melanjutkan, Kegiatan ini merupakan suatu kehormatan bagi Balai Diklat Keagamaan Semarang telah diijinkan melakukan benchmarking ke Balai Diklat Keagamaan Bandung. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung, Bapak Drs. H. Aguslani, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan “Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saling bertukar pendapat, bertanya dan berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Semoga studi banding ini menjadi langkah awal menuju peningkatan kinerja dan kontribusi positif bagi pembangunan Balai Diklat Keagamaan di negeri tercinta kita, Indonesia”. Tak lupa juga Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag. pun menyampaikan sepatah kata dalam sambutan beliau dalam acara ini. Beliau menyampaikan, “Setiap BDK harus pintar-pintar mengantur dan mengelola anggaran yang ada, walaupun di Kemenag tidak ada budget khusus untuk menganggarkan maintenance gedung, kebersihan lingkungan gedung, dan lainnya”. Acara selanjutnya ialah pemberian simbolis berupa plakat dari Balai Diklat Keagamaan Semarang kepada Balai Diklat Keagamaan Bandung. Selanjutnya foto bersama dan menikmati makan malam yang sudah disediakan. Setelah acara silaturahmi selesai, para pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang melanjutkan untuk bersih diri dan istirahat.
BDK Semarang Gelar Evaluasi, Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Kerja
Yogyakarta (17/12/2023), Balai Diklat Keagamaan Semarang adakan Kegiatan Evaluasi, Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Penyelenggara Pelatihan, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel The Rich Yogyakarta dan diikuti oleh 80 pegawai. Kegiatan dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Bapak Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang karena dapat hadir dan berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini. Beliau melanjutkan, kegiatan Evaluasi, Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Penyelenggara Pelatihan dilaksanakan dalam rangka membangun dan menambah semangat untuk peningkatan kinerja seluruh pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang. Beliau kemudian mengajak kepada seluruh pegawai agar mampu bekerja dengan baik dan bijak. Pegawai harus dapat menempatkan diri sesuai dengan posisi serta kompetensi masing-masing, serta menumbuhkan rasa kebersamaan, dan sama – sama memiliki tanggung jawab dalam memajukan instansi. Dalam kegiatan ini membahas 2 tema yaitu Analisis Kebutuhan Pelatihan (AKP) dan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP). Kegiatan Analisis Kebutuhan Pelatihan (AKP) dimulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan AKP dipimpin oleh Bapak Dr. H. Mutadi, M.Ed. Di awal beliau menjelaskan pengertian dari pelatihan. Yakni pelatihan terdiri dari upaya terencana organisasi untuk membantu karyawan memperoleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan, dengan tujuan untuk diterapkan pada pekerjaan. Dimana pelatihan berorientasi pada manajemen kualitas kepada pelanggan, yakni terdiri dari 1) bahan dan jasa yang dipasok ke organisasi. 2) semua proses penting dalam organisasi. 3) memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan masa depan. Menurut Mondy dan Martocchio serta Mathis dan Jackson, pendekatan sistematis ialah pelatihan sistematis yang terdiri dari empat tahap, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan, desain pelatihan, gaya penyampaian pelatihan dan evaluasi pelatihan. Beliau kemudian menjelaskan empat tahap pendekatan sistematis terhadap proses pelatihan, yakni 1) Pelatihan kebutuhan pelatihan adalah proses strategis yang melibatkan identifikasi organisasi, tujuan industri, pengumpulan kompetensi dan analisis informasi, menentukan kesenjangan antara situasi saat ini dan kondisi masa depan. 2) Desain pelatihan yang efektif mempertimbangkan peserta didik dan strategi pengajaran, serta bagaimana memaksimalkan transfer pelatihan dari kelas ke lokasi kerja. 3) Gaya penyampaian pelatihan, sangat penting karena merupakan metode pergantian karyawan yang diharapkan dari peserta pelatihan. Gaya penyampaian akan memudahkan jenis pelatihan, banyak pendekatan dan metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan: prinsip pembelajaran orang dewasa, gaya belajar dan materi pelatihan. 4) Evaluasi pelatihan merupakan tahap akhir dari program pelatihan. Hal ini merupakan sarana untuk memverifikasi keberhasilan program, yaitu apakah karyawan dalam program melakukan pekerjaan mereka secara efektif sesuai dengan apa yang telah mereka dilatih. Beliau menjelaskan target responden AKP di BDK Semarang dibagi menjadi 2 bagian, yakni Analisis Kebutuhan Pelatihan Eksternal (AKPE) dan Analisis Kebutuhan Pelatihan Internal (AKPI). AKPE dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan pegawai di luar kantor BDK Semarang. Responden AKPE meliputi, Kepala Kantor Kemenag/Kabid, Administrator, Analis Pengembang SDM, Penyuluh, Penghulu, Pengawas, Kamad/Wakamad/Kepala RA, Kepala TU Madrasah, Guru/Guru RA/Guru TPQ/Guru Madin, Takmir Masjid, Pranata Komputer, Pranata Humas, Statistisi, Perencana, Pengembang Teknologi Pembelajaran, Arsiparis, Pustakawan. Sedangkan AKPI merupakan analisis kebutuhan pelatihan untuk internal pegawai dan widyaiswara yang ada di lingkungan kantor BDK Semarang. Responden AKPI meliputi, Pegawai Non PNS, JFT Widyaiswara, JFU BDK Semarang, JFT Arsiparis, JFT Pranata Humas, JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran, JFT Statistisi, JFT Analisis SDM Aparatur, JFT Perencana, JFT Pustakawan, JFT Pranata Komputer. Kemudian beliau menjabarkan kerangka berfikir (framework) kegiatan AKP di BDK Semarang. Dimulai dari menentukan target responden kemudian pengisian instrumen yang nantinya akan diperoleh data. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan metode triangulasi (triangulation method). Dalam penelitian, triangulasi adalah pendekatan yang digunakan untuk memperkuat validitas dan reliabilitas hasil penelitian dengan menggabungkan metode, sumber data, atau perspektif. Selain itu, triangulasi dapat membantu mencegah bias konfirmasi atau kesalahan yang terjadi ketika orang secara tidak sadar memberikan bukti atas pendapat yang sudah mereka pegang. Setelah data selesai di triangulasi akan menghasilkan hasil belajar, mata pelatihan dan kursil. Pukul 12.00 WIB peserta beristirahat, menyantap makan siang, dan ibadah salat. Kemudian melakukan persiapan untuk mengikuti kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) yang dilaksanakan di Ballroom 2 Hotel The Rich Yogyakarta. Kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) dimulai kembali pukul 13.00 WIB. Kegiatan EPP dipimpin oleh Ibu Hj. Nurul Kamilati, M.Pd., M.Ed. Beliau menyampaikan pada tahun anggaran 2023, Tim Pelatihan Tenaga Administrasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK) Semarang telah menyelenggarakan beberapa jenis pelatihan, diantaranya : Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK), Pelatian Jarak Jauh (PJJ), Orientasi PPPK (ODWK), Pelatihan Reguler. Evaluasi pasca pelatihan (EPP) adalah salah satu fungsi dalam tahapan kontrol dalam suatu proses manajemen penyelenggaraan pelatihan. evaluasi pasca pelatihan adalah suatu kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses berlatih-melatih secara obyektif, dapat dipercaya (reliable) dan sahih/absah (Valid) yang dilakukan setelah selesai proses pelatihan. Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan minimal tiga bulan setelah selesai pelatihan. Evaluasi pasca pelatihan mempunyai dua indikator keberhasilan, yaitu: (1) efektivitas dinilai dari tingkat penerapan materi pelatihan terhadap peningkatan kompetensi kerja bagi aparatur dan non aparatur, dan (2) manfaat pelatihan dinilai dari tingkat dukungan hasil pelatihan terhadap tugas fungsi/ pekerjaan pada organisasi/ tempat kerja. Beliau menyampaikan peserta kegiatan EPP terdiri dari 2 kelompok, yaitu 1) Kelompok Responden yang terdiri dari a. Alumni yang merupakan perwakilan peserta pelatihan dari seluruh Kab/ Kota Kementerian Agama di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 432 orang, b. Atasan alumni yang menjadi responden sebanyak 28 orang, c. Rekan sejawat alumni yang menjadi responden sebanyak 29 orang. 2) Tim Pengolah Data Finalisasi Hasil Evaluasi Pasca Pelatihan yang terdiri dari a. Peserta stakeholder eksternal BDK Semarang, b. Tim Finalisasi Hasil Evaluasi Pasca Pelatihan BDK Semarang. Pelaksanaan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) dilakukan melalui survey yakni secara online dan wawancara. Secara online melalui pengisian kuesioner pada link yang telah diberikan kepada alumni pelatihan. Kuesioner diisi oleh alumni pelatihan dan mentor/atasan langsung, sedangkan wawancara dilakukan kepada Mentor/atasan langsung alumni. Responden alumni terdiri dari tiga kategori, 1) Tenaga Pendidikan, seperti guru, kepala madrasah, dan pengawas. 2) Tenaga Keagamaan, seperti penyuluh, penghulu, takmir masjid, marbot masjid, perwakilan organisasi kemasyarakatan. 3) Tenaga Administrasi, seperti jabfung selain guru dan pengawas, peserta ODWK. Kemudian beliau menyampaikan hasil pengolahan data terhadap instrumen alumni pelatihan dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu:
Kementerian Kesehatan RI Adakan Konsolidasi Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer
Magelang (8/12/2023), Kementerian Kesehatan RI adakan Kegiatan Pertemuan LP/LS dalam Konsolidasi Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang peserta bertempat di Hotel Atria Magelang. Kegiatan pembukaan dipandu oleh pemandu acara dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan doa bersama yang dipimpin oleh Subli, S.Kom., M. Eng. Selanjutnya, laporan kegiatan oleh ketua panitia yaitu Dadang Supardiman, SE. selaku Kepala Subbagian Administrasi Umum Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer memberikan pelayanan kesehatan berkelanjutan (continuity of care) di layanan primer untuk semua kelompok usia dan jenis kelamin. Selain itu, melingkupi seluruh spektrum kedokteran pencegahan dari tingkat promosi, preventif, kuratif, rehabilitasi hingga perawatan paliatif, melalui kerja sama dengan seluruh perangkat di fasilitas pelayanan kesehatan primer, sekunder, tersier dan unsur masyarakat terkait (comprehensive care). Sesi selanjutnya merupakan sambutan yang disampaikan oleh dr. Obrin Parulian, M.Kes. selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan RI. Beliau menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan Sp.KKLP di FKTP khususnya di Puskesmas, dibutuhkan kesiapan pemerintah dalam mendukung produksi dokter spesialis KKLP melalui program pendidikan dan mendayagunakan Sp.KKLP setelah lulus pendidikan. Dukungan yang diperlukan untuk pengembangan Sp.KKLP antara lain peningkatan produksi dokter spesialis KKLP melalui program fellowship, penguatan dasar hukum dengan mendefinisikan dokter Sp.KKLP secara spesifik dalam standar ketenagaan Puskesmas, serta melengkapi Puskesmas/FKTP lain dengan sarana prasarana yang mampu mengoptimalisasi kinerja dokter Sp.KKLP. Beliau menambahkan, dengan keberadaan Sp.KKLP di FKTP saat ini dibutuhkan pula standar pelayanan dokter spesialis KKLP beserta mekanisme kerja dan ruang lingkup pelayanan agar terwujud tata kelola yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja FKTP. Selanjutnya yaitu sesi diskusi yang dimoderatori oleh dr. Upik Rukmini, MKM selaku Ketua Tim Kerja Standarisasi Klinis Pelayanan Kesehatan Primer. Narasumber pada sesi diskusi ini yaitu dr. Wahyudi Istiono M.Kes., Sp.KKLP, Subsp. COPC dari Perhimpunan Kedokteran Keluarga Indonesia (PDKI), kemudian dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. dari Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta. Selain itu, hadir pula dr. Adolfina, Sp.KKLP. yang merupakan Dokter Sp.KKLP sebagai narasumber. Sesi diskusi diawali dengan pembahasan konsep pelayanan kedokteran keluarga di FKTP dalam mendukung transformasi layanan primer yang disampaikan oleh dr. Wahyudi Istiono, M.Kes., Sp.KKLP, Subsp.COPC dari Perhimpunan Kedokteran Keluarga Indonesia (PDKI). Dalam materinya, beliau menjelaskan tingkat kemampuan yang harus dimiliki oleh Sp.KKLP yaitu (1) Menegakkan diagnosis biopsikososial untuk deteksi dini penyakit atau masalah kesehatan; (2) Merencanakan dan memberikan tatalaksana secara komprehensif sesuai diagnosis dan kondisi pasien; (3) Melakukan monitoring dan evaluasi bekerja sama dengan keluarga/ pelaku rawat, masyarakat, tenaga kesehatan, dan dokter, sebagai koordinator pelayanan untuk mempertahankan pelayanan yang bersinambung. Beliau juga menjelaskan prinsip dasar Pelayanan Kedokteran Keluarga Pelayanan Primer yang meliputi bio-pscycho-social, sesuai karakteristik pelayanan kedokteran keluarga, Family Oriented Primary Care (FOPC), Family Practice and The Health Care Sistem. Kemudian beliau menjelaskan terkait alur tahapan dari proses shared competencies SKDS-KKLP (2018-2019). Materi ke dua disampaikan oleh dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. dari Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta. Beliau membahas tentang peran Dinas Kesehatan Provinsi DIY dalam mendukung implementasi pelayanan kedokteran keluarga. Menurut dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes., Dokter layanan primer (DLP) merupakan profesi yang dapat dipilih oleh dokter untuk menjadi ahli di bidang layanan primer. DLP ini bertujuan memberikan kemampuan dokter layanan primer khususnya yang bertugas di Puskesmas untuk dapat melakukan tugasnya sebagai dokter keluarga sesuai dengan ketentuan yang ada. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa total 68 jumlah peserta yang diusulkan untuk mengikuti DLP dari total 5 dinas kesehatan kabupaten/kota di DI Yogyakarta (Kulon Progo, Bantul Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta). Namun dari total jumlah peserta yang diusulkan, hanya 10 orang saja dari seluruh dinas kesehatan kota/kabupaten DI Yogyakarta yang telah mengikuti DLP. Selanjutnya, materi ketiga disampaikan oleh dr. Adolfina, Sp.KKLP. yang merupakan Dokter Sp.KKLP berbagi pengalaman beliau sebagai Dokter Sp.KKLP sebagai Kolaborator dan Koordinator di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul. dr. Adolfina, Sp.KKLP. menyampaikan ketertarikan beliau menjadi dokter Layanan Primer karena beliau menyukai ilmu semua penyakit dan tidak terkotak-kotak, serta tertarik dengan prinsip pendekatan terapi yang komprehensif, holistik dan continue. Lebih lanjut, dr. Adolfina, Sp.KKLP. menyampaikan bahwa sebagai dokter layanan primer, tidak hanya mengupayakan penanganan pasien dengan menggunakan obat saja. Namun menurut beliau, juga harus melihat satu kasus dari semua sudut pandang, dan melakukan perencanaan terapi untuk semua aspek kehidupan pasien. Dalam materinya, beliau juga menjelaskan kasus-kasus yang sering dijumpai di puskesmas meliputi ibu hamil dengan risiko tinggi, kasus HIV, kasus jiwa, stunting, asma, DM dan HT yang tidak terkendali, serta kasus stroke. Kemudian dr. Adolfina, Sp.KKLP. menjelaskan terkait bagaimana penanganan kasus ODHA di Puskesmas Banguntapan I serta alur yang dilakukan agar mendapatkan rekam medis yang menyeluruh untuk memberikan penanganan yang tepat.
Malam Gemilang : BAPENDA Kendal Ukir Pencapaian Luar Biasa
Magelang (12/1/2024), Dalam rangka malam keakraban dan penghargaan atas pencapaian yang luar biasa, BAPENDA Kendal hadirkan malam gemilang berbalut pesta kostum unik bagi para karyawan. Malam gala dinner dihadiri karyawan sejumlah 43 orang. BAPENDA Kendal bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Dalam perayaan kreativitas, kekeluargaan, dan keceriaan, BAPENDA Kendal dengan bangga mengadakan malam gala dinner berbalut pesta kostum. Acara ini menyuguhkan malam yang penuh dengan kostum imajinatif, tawa, dan momen yang tak terlupakan. Acara diadakan di Hotel Atria Magelang. Tema pada acara malam ini, “Bergandengan Tangan Melaju Melampaui Target”, mengundang beragam interpretasi kreatif, menjadikan acara gala dinner pada malam ini penuh canda dan tawa. Acara dibuka dengan sambutan Kepala Bapenda Kendal, Bapak Abdul Wahab, S. Sos., MIDS., M.Eng., beliau menyampaikan “Sejak awal tahun ini, kita memiliki target yang ambisius. Namun, dengan kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi hebat dari setiap bidang, saya dengan bangga mengumumkan bahwa kita tidak hanya mencapai target yang ditetapkan, tetapi juga berhasil melampaui harapan kita sendiri”. Bapak Abdul Wahab, S. Sos., MIDS., M.Eng juga menambahkan dalam sambutannya jika ini terbentuk karena Kerjasama dan tekad bersama sehingga dapat menghasilkan prestasi yang luar biasa. Beliau tak lupa menyampaikan “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap bidang yang telah memberikan yang terbaik, menghadapi tantangan, dan bekerja keras setiap hari untuk mencapai tujuan kita”. Acara selanjutnya ialah penampilan fashion show setiap kelompok. Yang diawali oleh Sekretariat, Bidang Pendataan dan Pelayanan, Bidang Perencanaan dan Pengembangan, dan Bidang Penagihan. Dalam fashion show ini peserta diharuskan memberikan penampilan yang kompak, kocak dan seru. Penampilan fashion show ini pun juga akan dinilai oleh para juri untuk mendapatkan doorprize juara. Tiap grup juga berpose ria dan menari saat di stage utama dan memperagakan karakter yang sudah dipilih tiap grup. Acara selanjutnya adalah sambung lagu. Disini para peserta sudah mengambil nomor dan nomor terserbut merupakan grup sambung lagu. Disini para peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Lagu yang akan dinyanyikan oleh peserta ialah berjudul Arjuna Mencari Cinta – Dewa 19, Cinta Kita – Inka Christie, Amy S, Bukan Cinta Biasa – Afgan, Kasih Tak Sampai – Padi, Hampa – Ari Lasso, Ku Tak Bisa – Slank. Pada sesi sambung lagu, para peserta sungguh percaya diri menyanyikan lagu secara bergantian di setiap grup nya. Sesi sambung lagu pun juga akan dinilai oleh para juri untuk mendapatkan doorprize juara. Dan doorprize juara akan diumumkan diakhir acara selesai. Setelah penampilan semua grup berakhir akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu, ialah pengumuman juara fashion show dan sambung lagu. Dan tak lupa penyerahan grand prize bagi grup yang memenangkannya. Juara pada sesi fashion show jatuh kepada grup Mafia. Dan untuk juara pada sesi sambung lagu jatuh kepada kelompok 3 yang menyanyikan lagu Bukan Cinta Biasa – Afgan. Gala dinner diisi dengan hiburan live, termasuk musik dan pertunjukan interaktif, memastikan suasana hidup dan menyenangkan bagi seluruh peserta. Dan tak lupa peserta mengabadikan kenangan dengan foto bersama. Malam ini sungguh menjadi malam penuh memori yang tak akan dilupakan oleh para peserta.
Bhayangkari Karanganyar Goes to Bromo
Malang (5/1/2024), Dalam rangka mempererat tali persaudaraan antar ibu bhayangkari. Bhayangkari Karanganyar adakan family gathering ke Bromo. Acara diikuti oleh 32 peserta. Kegiatan berlangsung dengan lancar serta penuh antuisme. Bhayangkari Karanganyar bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Acara dimulai dengan keberangkatan dari Polres Karanganyar pada pukul 14.00 WIB. Perjalanan dari Semarang sampai Malang kurang lebih 5 jam. Dalam kegiatan ini para peserta menikmati waktu dengan penuh sukacita sebagai pelipur penat. Sesampainya di Bromo pada pukul 20.30 WIB di Hotel Sukapura Permai, para peserta beristirahat sejenak sebelum memulai perjalanan memburu sunrise di Bromo. Pukul 02.00 WIB peserta diajak menyusuri Bromo dengan menaiki Jeep. Perjalanan pertama menuju ke Penanjakan 1. Terlihat sangat antusias sekali para peserta melihat Bromo yang sudah menghijau kembali dan melihat sunrise dari Penanjakan 1. Setelah menikmati sunrise peserta melanjutkan perjalanan ke Kawah Bromo. Kawah Bromo yang merupakan fenomena alam ini menjadi tempat wisata yang sangat terkenal karena keindahannya. Hal ini terjadi karena Kawah ini berbeda dengan kawah lainnya. Kawah ini mempunyai bentuk yang sangat menarik dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Perjalanan menuju wisata Kawah Bromo ini juga penuh dengan perjuangan lantaran jalannya yang penuh dengan tantangan dan juga sangat mengesankan. Jalannya yang menanjak dan terkadang menurun merupakan tantangan tersendiri yang sangat mengasyikkan bagi anda yang suka mendaki. Selanjutnya peserta mengungjungi Bukit Teletubbies. Di bukit ini, peserta akan disuguhkan dengan pemandangan bak daratan tinggi New Zeland. Keindahan pesona padang rumput hijau bergelombang yang terselimuti rerumputan hijau. Bukit ini menghampar luas dengan didominasi tumbuhan pakis, ilalang, hingga tumbuhan lavender. Para peserta berfoto ria dan menikmati memontum kebersamaan. Dan destinasi terakhir peserta melanjutkan perjalanan ke Pasir Berbisik yang misterius. Pasir Berbisik ini merupakan hamparan pasir yang menyerupai pemandangan padang pasir. Peserta dapat berfoto di area ini untuk mengabadikan kenangan di Bromo, atau dapat juga dengan memilih kegiatan lain, seperti menunggang kuda atau mengendarai motor trail. Tak lupa juga peserta menikmati makanan khas Bromo yaitu Rawon Kawah Bromo yang iconic. Acara diakhiri dengan kunjungan ke pusat oleh-oleh untuk berbelanja buah tangan untuk orang terkasih sebelum akhirnya pulang ke Surakarta.
POLKESTA Adakan Pelatihan Pelayanan Prima
Magelang (24/11/2023), Telah sukses dilaksanakannya acara Pelatihan Pelayanan Prima Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Akupuntur. Acara dihadiri sejumlah 33 pegawai, dilaksanakan di Hotel Atria Magelang. Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Akupuntur bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Acara pada hari ini menjadi momentum yang tepat untuk membangun kedekatan antar pegawai serta meningkatkan motivasi untuk mencapai tujuan bersama. Berbagai rangkaian kegiatan menarik disiapkan untuk memeriahkan acara, kegiatan dimulai dengan indoor training motivasi yang dipimpin oleh Kang Usep Badruzzaman. Tema yang diangkat dalam indoor training motivasi ialah “Aktivasi Hati”. Sesi “Aktivasi Hati” dimulai dengan meditasi singkat untuk meredakan pikiran dan membuka ruang hati bagi energi positif. Para peserta diajak untuk merenung, mengenali emosi, dan menggali motivasi batin yang mungkin terpendam. Dalam sesi ini para peserta ikut hanyut dalam sesi aktivasi hati. Acara dilanjutkan keesokan harinya dimulai dengan outbound yang dipimpin oleh instruktur utama. Sesi ini tidak hanya menjadi peluang untuk meningkatkan keterampilan tim dan motivasi, tetapi juga untuk mempererat ikatan di antara seluruh pegawai Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Akupuntur. Dalam outbound ini menyajikan beberapa permainan seru bagi pegawai, sehingga peserta diajak untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan membuka diri terhadap pengalaman baru. Outbound dimulai dengan game save the ball. Dalam save the ball peserta sangat antusias mempertahankan bola diatas dengan cara melambungkannya selama beberapa menit. Games kedua peserta memainkan Voli Pantai, dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan setiap kelompok diberi kain untuk menangkap balon air. Games ini peserta dilatih bagaimana bekerja sama untuk melemparkan balon air ke tempat lawan dan mencetak point untuk tim. Sebelum melanjutkan ke games ketiga para peserta beristirahat sejenak dan menikmati snack yang telah tersedia. Dan tak lupa para peserta menikmati kelapa muda yang segar untuk menghilangkan dahaga seusai melakukan outbound training. Dan untuk games ketiga peserta memainkan Estafet Bola Pingpong dimana peserta harus bahu membahu menyusun paralon menjadi layaknya lintasan untuk bola pingpong agar dapat jatuh dalam galon yakni garis finish. Lintasan games dibuat sangat banyak halang rintang, dimana hal ini menguji apakah peserta dapat mengatasi rintangan itu sendiri dan dapat menuju garis finish. Tujuan dalam kegiatan outbound training ini ialah: Peningkatan Kepemimpinan: Outbound sering digunakan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, seperti pengambilan keputusan, komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan kemampuan memimpin tim. Peningkatan Kerjasama Tim: Outbound dirancang untuk memperkuat hubungan dan kerjasama dalam tim. Peserta bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tantangan dan mengatasi hambatan. Pengembangan Keterampilan Karyawan: Outbound dapat membantu meningkatkan keterampilan individu, seperti kemampuan komunikasi, manajemen waktu, resolusi konflik, dan kreativitas. Peningkatan Kreativitas: Melalui tantangan dan aktivitas kreatif, outbound dapat merangsang kreativitas dan inovasi di antara peserta. Pengembangan Budaya Perusahaan: Outbound juga dapat membantu memperkuat budaya dan nilai-nilai perusahaan, sehingga semua anggota tim merasa lebih terlibat dan berkontribusi.
Penguatan Moderasi Beragama untuk Generasi Millenial
Yogyakarta (21/11/2023), Telah sukses dilaksanakan acara penyerahan penghargaan “Juara Moderasi Beragama” yang bertujuan mendorong pemahaman, toleransi, dan kerjasama antaragama demi terwujudnya masyarakat yang harmonis dan inklusif. BLA Semarang dengan bangga menggelar acara penyerahan penghargaan bagi pemenang Lomba Moderasi Beragama, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Acara dilaksanakan di University Club Hotel Universitas Gadjahmada. Acara ini menciptakan momentum yang luar biasa untuk merayakan keberhasilan dan komitmen pemenang dalam mempromosikan moderasi beragama. Melalui upaya mereka, kita diingatkan akan pentingnya membangun dialog positif, menghargai perbedaan, dan menciptakan masyarakat yang inklusif. Acara penghargaan digelar dengan begitu megah dan meriah, dengan dihadiri tamu undangan sejumlah 250 orang. Acara dibuka dengan pembacaan doa oleh Bapak Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang. Dilanjutkan dengan pembacaan laporan Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Prof. Dr. H. M. Arskal Salim GP., M.Ag menyampaikan “Acara ini merupakan upaya Kementerian Agama untuk mempromosikan program penguatan moderasi beragama di perguruan tinggi umum.” Tak lupa juga Prof. Dr. H. M. Arskal Salim GP., M.Ag juga menyampaikan bahwa “Acara Ekspos ini merupakan rangkaian dari Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin yang akan dilaksanakan di bulan Desember.” Selanjutnya sambutan oleh Dr. Sindung Tjahyudi, M.Hum., selaku Direktur Kemahasiswaan UGM. Beliau menyampaikan “Semoga moderasi beragama tidak hanya teori tetapi nanti dapat diwujudkan dengan bukti nyata dan kedepannya kami perlu mitra untuk mengembangkan moderasi beragama di Universitas Gadjah Mada.” Kemudian sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI sekaligus membuka acara pada pagi ini. Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag menyampaikan “Menurut Perpres No. 58 Tahun 2023, program MB bukan menjadi program eksklusif Kemenag, tetapi menjadi program inklusif semua Kementerian Lembaga tidak terkecuali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.” Bahwa pada kesempatan kali ini akan dilaksanakan kegiatan Ekspos Moderasi Beragama serta sekaligus penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba dan kali ini pemenang ada 4 lomba yakni, Lomba Rumah Ibadah Moderasi Beragama, Kampung Moderasi Beragama, Sekolah Moderasi Beragama dan Madrasah Moderasi Bergama. Tetapi untuk kegiatan ekspos kali ini akan diserahkan penghargaan kepada pemenang Lomba Sekolah Moderasi Beragama dan Madrasah Moderasi Bergama. Dari sekian tahapan panjang bagi peserta lomba moderasi beragama telah diseleksi dengan begitu ketatnya dengan para jajaran juri yang berkompeten dibidangnya. Dan terpilihlah para juara pada kategori Lomba Sekolah Moderasi Beragama dan Madrasah Moderasi Bergama. Diantaranya sebagai berikut : A. Sekolah Moderasi Beragama Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan SMAN 1 Kesamben, Jawa Timur SMAN 1 Bambanglipuro, DIY B. Madrasah Moderasi Beragama MAN 1 Yogyakarta, DIY MA Bali Bina Insani, Bali MTsN 1 Pasuruan, Jawa Timur
Outbound Training
Outbound training telah menjadi fenomena yang semakin populer dalam dunia pengembangan diri dan tim. Bukan lagi sekadar kegiatan outdoor biasa, outbound training menghadirkan petualangan tanpa batas dengan penuh tantangan dan kegembiraan. Mari kita gali lebih dalam dan temukan mengapa kegiatan ini bukan hanya aktivitas tim biasa, tetapi juga pengalaman yang mengubah hidup. Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai apa itu Outbound Training, apa manfaat dari kegiatan ini, serta hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika akan mengadakan kegiatan ini. Semoga artikel ini bisa membantu anda, yang kini sedang mencari informasi tentang kegiatan outdoor, atau kegiatan-kegiatan yang bersifat untuk membangun team building. Ok kita langsung saja kita akan ulas dibawah ini. Mengapa Outbound Training? Pelatihan atau training adalah bentuk pelatihan kelompok yang dilakukan di luar ruangan dengan tujuan meningkatkan kerja tim, komunikasi, kepemimpinan, dan keterampilan interpersonal. Seringkali dijalankan di alam terbuka, kegiatan training ini menciptakan suasana yang tidak terstruktur, memaksa peserta untuk berpikir kreatif, mengatasi rintangan, dan bekerja sama. Kegiatan Outbound Training dapat Menyatu dengan Alam Salah satu keunggulan outbound training adalah menyatukan peserta dengan alam. Terlepas dari apakah itu mendaki gunung, berkemah di hutan, atau mengarungi sungai, peserta terlibat dalam aktivitas fisik yang menantang sambil menikmati keindahan alam. Interaksi dengan lingkungan alam membuka pintu bagi kreativitas dan inovasi. Tantangan yang Membangun Karakter ada pada pelatihan outdoor Outbound training seringkali dilengkapi dengan serangkaian tantangan fisik dan mental. Mulai dari aktivitas koordinasi kelompok hingga tantangan individu, setiap aspek dirancang untuk menguji dan membangun karakter peserta. Dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan, peserta belajar untuk bekerja sama, beradaptasi, dan mengeksplorasi potensi mereka yang sebenarnya. Manfaat Kegiatan ini: Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi yang efektif adalah kunci untuk kesuksesan dalam tim. Outbound training menyediakan platform ideal untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Melalui aktivitas kolaboratif, peserta belajar mendengarkan, memberikan umpan balik, dan mengartikan bahasa tubuh secara lebih efektif. Manfaat Pelatihan ini : Kepemimpinan dalam Aksi Outbound training juga merupakan panggung untuk mengembangkan kepemimpinan. Melalui situasi simulasi, peserta memiliki kesempatan untuk mengambil peran sebagai pemimpin dan mengeksplorasi gaya kepemimpinan mereka. Kepemimpinan yang efektif dalam konteks ini bukan hanya tentang memberikan perintah, tetapi juga memahami dan memotivasi anggota tim. Outbound training bukan sekadar aktivitas fisik di alam terbuka, tetapi sebuah perjalanan pengembangan diri yang mendalam. Dengan tantangan yang membangun karakter, pengalaman komunikasi yang intens, dan pengembangan kepemimpinan yang nyata, pelatihan ini memberikan nilai tambah yang tak terbantahkan. Setelah anda membaca informasi dan kegiatan serta manfaat apa yang didapat ketika anda mengadakan kegiatan ini, rasanya anda ingin sekali ikut dan membawa tim kesayangan anda kan? Karena sekali lagi kegiatan ini sangatlah penting dan sangat berguna bagi kekuatan tim anda, karena dengan kegiatan ini akan banyak hal dan pelajaran yang didapat seperti meningkatkan kerja antar tim, kegiatan komunikasi yang efektif dan baik, kepemimpinan atau leadership, dan keterampilan interpersonal. Apakah anda tertarik untuk ikut kelas ini yang kami tawarkan? jika maka segera kontak kami sekarang juga. Anda akan mendapatkan harga paket spesial dari kami. Jangan sampai ketinggalan paket promo untuk outbound training di Oase Indonesia. Silakan kontak kami ke nomor yang tertera pada website kami ini.
Berbaur dalam Kenangan : Family Gathering RSUP dr. Kariadi Semarang
Tawangmangu, (18/11/2023), Dalam suasana keceriaan dan kebersamaan, keluarga besar RSUP dr. Kariadi Semarang merayakan kebersamaan mereka dalam sebuah acara Family Gathering yang penuh keceriaan. Acara ini menjadi momentum untuk memperkuat ikatan keluarga, membangun kenangan indah, dan merayakan keberagaman yang menjadi kekuatan keluarga ini. Acara dihadiri sejumlah 76 karyawan, dilaksanakan di Kemuning, Tawangmangu. RSUP dr. Kariadi Semarang bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Family gathering ini diinisiasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh setiap karyawan RSUP dr. Kariadi Semarang. Selain itu, acara ini juga diadakan dengan tujuan memperkenalkan anggota tim yang baru, mempererat hubungan kerja, dan meningkatkan kolaborasi di antara berbagai departemen. Dengan kehadiran anggota keluarga dari berbagai generasi dan latar belakang, Family Gathering ini berhasil menyatukan seluruh keluarga dalam satu kebersamaan. Acara dimulai dengan outbound yang dipimpin oleh instruktur utama. Sesi ini tidak hanya menjadi peluang untuk meningkatkan keterampilan tim dan motivasi, tetapi juga untuk mempererat ikatan di antara seluruh karyawan RSUP dr. Kariadi Semarang. Dalam outbound ini menyajikan beberapa permainan seru bagi karyawan, sehingga peserta diajak untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan membuka diri terhadap pengalaman baru. Kegiatan dilanjutkan dengan Jeep Adventure Kemuning yang seru dan ceria. Petualangan Jeep ini dirancang untuk memberikan pengalaman menjelajahi keindahan alam Tawangmangu dengan cara yang unik dan mengasyikkan. Jeep Adventure ceria akan membawa para peserta melintasi jalur-jalur menarik yang memperlihatkan panorama alam yang menakjubkan. Rute petualangan mencakup perbukitan, kebun-kebun, dan pemandangan alam yang memukau, menciptakan momen-momen tak terlupakan sepanjang perjalanan. Selanjutnya setelah menikmati petualangan bersama jeep adventure, para peserta melanjutkan destinasi terakhir yakni Tubing Kalipucung Kemuning. Tubing Kalipucung menghadirkan petualangan air yang mengasyikkan di tengah aliran sungai yang menawan, menciptakan momen tak terlupakan bagi penggemar aktivitas outdoor. Para peserta diajak menyusuri sungai dengan menggunakan ban. Tubing Kalipucung Kemuning merupakan petualangan menantang, Dimana para peserta akan mengarungi Jeram dan menikmati sensasi yang tak terlupakan. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan bersih diri dan persiapan pulang menuju Semarang.