Bandung (22/08/24) – Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang bekerja sama dengan CV. Oase Indonesia Madani, telah menyelesaikan kegiatan capacity building yang bertujuan untuk meningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja lembaga serta meningkatkan motivasi internal pegawai.Kegiatan dilaksanakan dalam 4 gelombang mulai dari bulan Juli – Agustus 2024. Sebanyak 806 pegawai dari berbagai lokasi kampus, diantaranya Semarang, Magelang, Purwokerto, Blora, Kendal, Pekalongan, dan Baturraden, berpartipasi dengan antusias dalam kegiatan ini. Penginapan bintang empat, Hotel Kimaya Braga menjadi tempat penginapan sekaligus pelatihan bagi peserta capacity building. Sambutan dan motivasi diberikan oleh jajaran petinggi Poltekkes Kemenkes Semarang kapada para peserta dengan menekankan semangat berkolaborasi antar pegawai dalam meningkatkan kualitas untuk memajukan pendidikan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang. Berbagai destinasi wisata menarik di Bandung dipilih untuk dikunjungi dalam serangkaian kegiatan capacity building. The Great Asia Africa, taman wisata dengan tampilan replika bangunan ikonik dari berbagai negara di Asia Afrika memberikan sensasi bertualang di belahan dunia. Peserta juga dapat mencoba pakaian tradisional, mencicipi kuliner khas tiap negara tersebut, dan mencoba wahana yang ada. Kurang rasanya apabila tidak membeli buah tangan apabila berkunjung ke kota ini. Peserta melanjutkan perjalanan ke Kaos Karma Lembang yang menyediakan oleh oleh berupa souvenir, kaos dengan desain kreatif, pakaian, serta cinderamata lainnya. Esok harinya, peserta disuguhkan dengan keasrian Danau Situ Patenggang. Suasana yang tenang dan udara yang sejuk memantik semangat peserta untuk explore danau dengan menaiki perahu pinisi, kapal layar khas Sulawesi. Selesai memanjakan mata dengan hamparan air yang tenang, destinasi selanjutnya tak kalah mengesankan. Pemandangan kawah vulkanik dengan air berwarna putih kehijauan di Kawah Putih memberikan kesan segar yang tidak biasa. Selain itu, peserta dapat mengabadikan momen sambil menikmati keindahan pegunungan. Kegiatan capacity building selesai pada hari ketiga dengan kepulangan peserta menuju daerah asal. Peserta tiba dengan selamat di daerah masing-masing pada waktu dini hari.
Menyusuri Derasnya Sungai Elo Bersama UPT K3L Undip
Magelang (27/4/2024), Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan individu pegawai UPT K3L Undip. UPT K3L Undip mengadakan kegiatan capacity building yang unik dan berkesan bagi seluruh pegawai, yaitu dengan menyisipkan kegiatan rafting di Sungai Elo. Kegiatan capacity building ini diikuti oleh 24 pegawai. UPT K3L Undip bekerja sama dengan LPPT OASE Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan rafting di Sungai Elo dipilih karena sungainya yang menawarkan kombinasi antara arus deras dan pemandangan alam yang memesona. Para pegawai akan diajak untuk merasakan sensasi rafting yang menantang sambil menikmati keindahan alam Magelang. Kegiatan rafting tidak hanya menawarkan pengalaman petualangan yang seru, tetapi juga membangun keterampilan kolaborasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang efektif. Rafting membutuhkan kerjasama tim yang solid untuk menghadapi rintangan alamiah, sehingga menjadi sarana yang ideal untuk meningkatkan kapasitas individu dan kelompok. Dalam kegiatan ini, pegawai akan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman dalam bidang rafting dan juga capacity building. Mereka akan memandu pegawai untuk mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan, baik dalam konteks rafting maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengusung tema “Whatever You Are, Be A Good One”, kegiatan rafting ini diharapkan dapat menginspirasi para pegawai UPT K3L Undip untuk selalu berani menghadapi tantangan dan bersatu dalam mencapai kesuksesan.
BLA Semarang Mengasah Keterampilan Internal Melalui Capacity Building
Dieng (4/3/2024), Balai Litbang Agama Semarang menyelenggarakan program capacity building di Dieng untuk memperkuat tim internal dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan dalam bidangnya masing-masing. Acara ini dihadiri oleh seluruh staf dan tenaga ahli Balai Litbang Agama Semarang. Acara diselenggarakan di Horison Resort Dieng dan dihadiri oleh 31 peserta. Balai Litbang Agama Semarang bekerja sama dengan LPPT OASE Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Program capacity building ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, serta memperluas wawasan dan pengetahuan tim internal dalam menghadapi tantangan yang ada. Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan tim dalam proyek-proyek penelitian dan pengembangan yang sedang berjalan. “Bahwa melalui kegiatan ini diharapkan masalah kompetensi ini dapat terselesaikan. Karena permasalahan kompetensi ini memang menjadi hal yang penting bagi kita seorang ASN, bagaimana kita berkinerja yang sesuai dengan kompetensinya. Jadi bagi teman-teman yang sudah di jenjang fungsional, dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai fungsional nya. Bagi teman-teman yang belum, tetap dapat menyelesaikan tugas-tugas di kantor. Yang dibangun dalam ICB ini adalah terletak dari kebersamaan.” kata H. Nanang Slamet Murdiyat, S.E., M.Si. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Balai Litbang Agama Semarang. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Prof. Dr. H. M. Arskal Salim GP., M.Ag. selaku Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI melalui zoom meeting, “Tapi apa yang dilakukan melalui internal capacity building ini? Yakni kita memperkuat SDM sekaligus juga instansi dimana kita bekerja. Karna didalam proses capacity building ini ada penguatan-penguatan keterampilan, keahlian juga insting-insting kita, kemampuan-kemampuan kita atau pun juga pengetahuan tentang proses, pengetahuan tentang sumber daya yang itu dibutuhkan oleh organisasi, oleh masyarakat agar dapat survive, agar dapat beradaptasi dan juga bisa memajukan organisasi, memajukan instansi dalam dunia global yang hari ini begitu menantang. Jadi kita harus memahami kegiatan yang dilakukan lewat capacity building ini kembali lagi dengan penguatan individu dan organisasi.” Acara ini juga merupakan bagian dari komitmen Balai Litbang Agama Semarang dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan mendorong inovasi dalam penelitian dan pengembangan agama di Indonesia.
Memperkuat Tim Satpol PP Demak melalui Capacity Building
Malang (23/2/2024), Demi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Satpol PP Demak mengadakan Capacity Building di Malang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pelayanan Satpol PP Demak kepada publik menjadi lebih optimal. Acara diselenggarakan di Rayz Hotel UMM, dihadiri oleh 100 pegawai. Satpol PP Demak bekerja sama dengan LPPT OASE Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi personel Satpol PP Demak dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Melalui pelatihan ini, diharapkan personel Satpol PP Demak akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih efektif kepada masyarakat, terutama dalam hal penegakan peraturan dan penanganan situasi darurat. Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono, S.IP., menyatakan bahwa program peningkatan kapasitas SDM ini merupakan bagian dari komitmen Satpol PP Demak untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan. “Kami percaya bahwa melalui peningkatan kapasitas SDM, kami akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, baik di Demak maupun di tempat lain,” ujarnya. Selanjutnya sambutan yang disampaikan oleh Bupati Demak, Ibu Dr. Hj. Eisti’anah, SE. yang sekaligus membuka kegiatan Peningkatan SDM Satpol PP Demak. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Demak karena dapat hadir dan berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini. Beliau melanjutkan, kegiatan Peningkatan SDM Satpol PP Demak merupakan langkah kongkrit untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan para anggota Satpol PP Demak. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai garda terdepan dalam penegakan Perda, menjaga ketertiban umum dan ketertiban masyarakat. Beliau menambahkan dalam sambutannya, “Peran Satpol PP Kabupaten Demak sangatlah vital dan strategis dalam mewujudkan Kabupaten Demak dalam keadaan aman, tertib dan kondusif. Maka dalam forum ini mari kita manfaatkan sebagai ruang diskusi yang konstruktif, sehingga mampu menghasilkan rekomendasi serta strategi terbaik dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Kabupaten Demak.” ujarnya. Program peningkatan kapasitas SDM Satpol PP Demak ini merupakan salah satu upaya nyata Satpol PP Demak untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, personel Satpol PP Demak akan lebih siap dan lebih kompeten dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
SATPOL PP Kendal Gandeng Dinas Pemadam Kebakaran Guna Memperkuat Kompetensi dan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Jogjakarta (22/2/2024), Dalam mendukung Ketercapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Lingkungan Satpolkar Kabupaten Kendal, SATPOL PP Kendal adakan kegiatan Bimtek Kelompok Kerja Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (POKJA GULKAMAT). Acara diselenggarakan di The Rich Jogja Hotel, dihadiri oleh 80 peserta. SATPOL PP Kendal bekerja sama dengan LPPT OASE Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan anggota kelompok kerja dalam menangani situasi darurat terkait kebakaran dan penyelamatan. Materi yang disampaikan oleh 4 narasumber. Materi pertama membahas tentang Pandangan Umum tentang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang disampaikan oleh Bapak Taokhid S.IP., M.Si dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DIY. Materi pertama mengupas lebih lanjut tentang peran, keterampilan, perlengkapan dan peralatan seorang pemadam kebakaran. Pemadam kebakaran bertanggung jawab untuk melakukan tindakan pencegahan, penanggulangan, dan penyelamatan dalam situasi darurat. Mereka dilatih untuk menggunakan peralatan khusus seperti alat pemadam kebakaran, tangga pemadam, dan peralatan penyelamatan untuk menyelamatkan korban dan memadamkan api. Materi kedua membahas tentang Teori Api atau Teori Dasar tentang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang disampaikan oleh Bapak Mahargyo.S.STP., M.M dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DIY. Materi kedua membahas lebih lanjut konsep-konsep fundamental yang menjadi dasar bagi pemadam kebakaran dalam memahami, mengantisipasi, dan menanggapi kebakaran serta situasi darurat lainnya. Pemahaman yang baik tentang teori-teori ini penting untuk menentukan strategi dan taktik yang efektif dalam menangani kebakaran dan situasi darurat lainnya. Materi ketiga membahas tentang Sistematika Penyusunan dan Pelaporan serta Evaluasi Capaian Penerapan SPM yang disampaikan oleh Ibu Yuni Dwi Purwani S.KM, M.A. Dari PT. Citra Muda Indo Consultant. Materi yang disampaikan meliputi penyusunan, pelaporan, dan evaluasi capaian penerapan SPM. Dengan pembahasan materi ini Satpol PP Kendal diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi SPM serta mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain sesi materi, kegiatan bimtek ini juga menyelenggarakan Simulasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Secara Tradisional dan Modern yang disampaikan oleh Bapak Edy Nugroho dan Bapak Dwi Arif Multanto, sebagai narasumber terakhir dalam kegiatan bimtek Kelompok Kerja Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (POKJA GULKAMAT). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan peserta dalam materi yang disampaikan. Berbagai program pelatihan dan keselamatan kerja, Satpol PP Kendal berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai risiko di tempat kerja.
FT UNDIP Gathering ke Bandung Bersama OASE Indonesia
Bandung (18/2/2024), FT Undip adakan gathering pegawai ke Bandung. Gathering diisi dengan berbagai kegiatan menyenangkan dan penuh makna untuk seluruh pegawai. Sebagai bagian dari komitmen Dekan FT Undip untuk meningkatkan kesejahteraan dan semangat kerja para pegawai FT Undip. Gathering diikuti 160 pegawai. FT UNDIP bekerja sama dengan LPPT OASE Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan diawali dengan perjalanan ke Bandung, salah satu kota tujuan wisata populer di Indonesia. Para pegawai berkumpul untuk menikmati suasana alam yang indah di Emte Highland Resort Ciwidey. Kegiatan pertama para pegawai melaksanakan Fun Games Outbound Training di Emte Highland Resort Ciwidey hingga pukul 07.00 WIB. Kegiatan Fun Games Outbound Training ini bertujuan untuk menguatkan solidaritas team (engagement), menguatkan silaturahmi, menguatkan keakraban antar team dalam kegiatan Fun Games Outbound Training tersebut. Sebelum memulai Fun Games Outbound Training, dilaksanakan warming up dengan senam kewer-kewer terlebih dahulu oleh Instruktur. Games yang akan dimainkan ialah games Komunigaya. Dalam games tersebut bertujuan meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal dan verbal seseorang, meningkatkan keterampilan berbicara, meningkatkan keterampilan mendengarkan, dan membangun hubungan antar team. Kegiatan selanjutnya makan pagi di Emte Highland Resort Ciwidey hingga pukul 08.30 WIB. Setelah melaksanakan makan pagi, pegawai melanjutkan wisata ke Danau Kawah Putih hingga pukul 10.30 WIB. Kemudian destinasi selanjutnya menuju Danau Situpatenggang pada pukul 10.30 hingga 11.00 WIB. Pegawai berwisata di Danau Situpatenggang hingga pukul 12.30 WIB. Selanjutnya pegawai menikmati makan siang di Lokal Resto hingga pukul 13.30 WIB. Pegawai kemudian melanjutkan perjalanan menuju V Hotel & Residence Bandung. Pegawai tiba di lokasi di V Hotel & Residence Bandung pada pukul 15.30 WIB dan langsung melakukan check in serta dipersilahkan menikmati fasilitas hotel. Pukul 18.00 WIB pegawai mulai memasuki Ballroom Victory V Hotel & Residence Bandung untuk mengikuti acara pembukaan kegiatan Capacity Building Tenaga Kependidikan Fakultas Teknik Universtitas Diponegoro. Acara dibuka dengan pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian penayangan video kegiatan. Selanjutnya sambutan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Bapak Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T yang sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pegawai Fakultas Teknik Universitas Diponegoro karena dapat hadir dan berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini suka cita. Beliau melanjutkan, kegiatan Capacity Building Tenaga Kependidikan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dilaksanakan dalam rangka membangun dan menambah semangat untuk peningkatan kinerja seluruh pegawai Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Beliau kemudian mengajak kepada seluruh pegawai agar mampu bekerja dengan baik dan bijak. Pegawai harus dapat menempatkan diri sesuai dengan posisi serta kompetensi masing-masing, serta menumbuhkan rasa kebersamaan, dan sama – sama memiliki tanggung jawab dalam memajukan instansi. Acara selanjutnya yakni penampilan perwakilan setiap bus yang dipimpin oleh MC. Kemudian pembacaan FT Undip Award dan pembagian doorprize. Kegiatan Gala Dinner selesai pukul 22.00 WIB, selanjutnya pegawai kemudian beristirahat untuk bersiap mengikuti kegiatan di hari ketiga. Pukul 06.00 WIB seluruh pegawai makan pagi di Kedai Rimbun Restaurant V Hotel & Residence Bandung hingga pukul 08.00 WIB, kemudian pegawai melakukan check out dan melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata selanjutnya. Perjalanan menuju The Great Asia Africa menempuh waktu kurang lebih satu setengah jam. Pegawai berwisata di The Great Asia Africa hingga pukul 12.00 WIB. Selanjutnya pegawai menikmati makan siang di RM Padang Sederhana hingga pukul 13.30 WIB. Pegawai kemudian melanjutkan perjalanan menuju oleh-oleh khas Bandung. Pegawai diberikan waktu kurang lebih satu jam untuk membeli oleh-oleh khas Bandung. Pegawai kemudian melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Disela perjalanan menuju Semarang, pegawai menikmati makan malam di Empal Gentong H. Irwan hingga pukul 19.00 WIB. Pegawai kemudian melanjutkan perjalanan menuju Semarang kurang lebih tiga setengah jam. Pegawai tiba di Semarang pukul 22.30 WIB.
Praktik Revolusi: Benchmarking BDK Semarang ke BDK Bandung
Bandung (24/1/2024), Telah sukses diadakan kegiatan benchmarking oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang ke Balai Diklat Keagamaan Bandung, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 90 pegawai. Acara ini dilaksanakan guna menjadi upaya membandingkan dan lebih improve kedepan dari aspek fasilitas, bangunan dan cara perawatan bangunan di Balai Diklat Keagamaan Bandung. Setibanya rombongan Balai Diklat Keagamaan Semarang ke Balai Diklat Keagamaan Bandung. Rombongan langsung melakukan bersih diri dan bersiap untuk acara silaturahmi bersama Balai Diklat Keagamaan Bandung. Kegiatan silaturahmi terasa lebih mendalam dikarenakan Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag. juga turut hadir dalam acara ini. Kegiatan silaturahmi dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Bapak Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang karena dapat hadir dan berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini. Beliau melanjutkan, Kegiatan ini merupakan suatu kehormatan bagi Balai Diklat Keagamaan Semarang telah diijinkan melakukan benchmarking ke Balai Diklat Keagamaan Bandung. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Bandung, Bapak Drs. H. Aguslani, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan “Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saling bertukar pendapat, bertanya dan berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Semoga studi banding ini menjadi langkah awal menuju peningkatan kinerja dan kontribusi positif bagi pembangunan Balai Diklat Keagamaan di negeri tercinta kita, Indonesia”. Tak lupa juga Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag. pun menyampaikan sepatah kata dalam sambutan beliau dalam acara ini. Beliau menyampaikan, “Setiap BDK harus pintar-pintar mengantur dan mengelola anggaran yang ada, walaupun di Kemenag tidak ada budget khusus untuk menganggarkan maintenance gedung, kebersihan lingkungan gedung, dan lainnya”. Acara selanjutnya ialah pemberian simbolis berupa plakat dari Balai Diklat Keagamaan Semarang kepada Balai Diklat Keagamaan Bandung. Selanjutnya foto bersama dan menikmati makan malam yang sudah disediakan. Setelah acara silaturahmi selesai, para pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang melanjutkan untuk bersih diri dan istirahat.
BDK Semarang Gelar Evaluasi, Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Kerja
Yogyakarta (17/12/2023), Balai Diklat Keagamaan Semarang adakan Kegiatan Evaluasi, Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Penyelenggara Pelatihan, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel The Rich Yogyakarta dan diikuti oleh 80 pegawai. Kegiatan dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Bapak Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang karena dapat hadir dan berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini. Beliau melanjutkan, kegiatan Evaluasi, Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Penyelenggara Pelatihan dilaksanakan dalam rangka membangun dan menambah semangat untuk peningkatan kinerja seluruh pegawai Balai Diklat Keagamaan Semarang. Beliau kemudian mengajak kepada seluruh pegawai agar mampu bekerja dengan baik dan bijak. Pegawai harus dapat menempatkan diri sesuai dengan posisi serta kompetensi masing-masing, serta menumbuhkan rasa kebersamaan, dan sama – sama memiliki tanggung jawab dalam memajukan instansi. Dalam kegiatan ini membahas 2 tema yaitu Analisis Kebutuhan Pelatihan (AKP) dan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP). Kegiatan Analisis Kebutuhan Pelatihan (AKP) dimulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan AKP dipimpin oleh Bapak Dr. H. Mutadi, M.Ed. Di awal beliau menjelaskan pengertian dari pelatihan. Yakni pelatihan terdiri dari upaya terencana organisasi untuk membantu karyawan memperoleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan, dengan tujuan untuk diterapkan pada pekerjaan. Dimana pelatihan berorientasi pada manajemen kualitas kepada pelanggan, yakni terdiri dari 1) bahan dan jasa yang dipasok ke organisasi. 2) semua proses penting dalam organisasi. 3) memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan masa depan. Menurut Mondy dan Martocchio serta Mathis dan Jackson, pendekatan sistematis ialah pelatihan sistematis yang terdiri dari empat tahap, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan, desain pelatihan, gaya penyampaian pelatihan dan evaluasi pelatihan. Beliau kemudian menjelaskan empat tahap pendekatan sistematis terhadap proses pelatihan, yakni 1) Pelatihan kebutuhan pelatihan adalah proses strategis yang melibatkan identifikasi organisasi, tujuan industri, pengumpulan kompetensi dan analisis informasi, menentukan kesenjangan antara situasi saat ini dan kondisi masa depan. 2) Desain pelatihan yang efektif mempertimbangkan peserta didik dan strategi pengajaran, serta bagaimana memaksimalkan transfer pelatihan dari kelas ke lokasi kerja. 3) Gaya penyampaian pelatihan, sangat penting karena merupakan metode pergantian karyawan yang diharapkan dari peserta pelatihan. Gaya penyampaian akan memudahkan jenis pelatihan, banyak pendekatan dan metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan: prinsip pembelajaran orang dewasa, gaya belajar dan materi pelatihan. 4) Evaluasi pelatihan merupakan tahap akhir dari program pelatihan. Hal ini merupakan sarana untuk memverifikasi keberhasilan program, yaitu apakah karyawan dalam program melakukan pekerjaan mereka secara efektif sesuai dengan apa yang telah mereka dilatih. Beliau menjelaskan target responden AKP di BDK Semarang dibagi menjadi 2 bagian, yakni Analisis Kebutuhan Pelatihan Eksternal (AKPE) dan Analisis Kebutuhan Pelatihan Internal (AKPI). AKPE dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan pegawai di luar kantor BDK Semarang. Responden AKPE meliputi, Kepala Kantor Kemenag/Kabid, Administrator, Analis Pengembang SDM, Penyuluh, Penghulu, Pengawas, Kamad/Wakamad/Kepala RA, Kepala TU Madrasah, Guru/Guru RA/Guru TPQ/Guru Madin, Takmir Masjid, Pranata Komputer, Pranata Humas, Statistisi, Perencana, Pengembang Teknologi Pembelajaran, Arsiparis, Pustakawan. Sedangkan AKPI merupakan analisis kebutuhan pelatihan untuk internal pegawai dan widyaiswara yang ada di lingkungan kantor BDK Semarang. Responden AKPI meliputi, Pegawai Non PNS, JFT Widyaiswara, JFU BDK Semarang, JFT Arsiparis, JFT Pranata Humas, JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran, JFT Statistisi, JFT Analisis SDM Aparatur, JFT Perencana, JFT Pustakawan, JFT Pranata Komputer. Kemudian beliau menjabarkan kerangka berfikir (framework) kegiatan AKP di BDK Semarang. Dimulai dari menentukan target responden kemudian pengisian instrumen yang nantinya akan diperoleh data. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan metode triangulasi (triangulation method). Dalam penelitian, triangulasi adalah pendekatan yang digunakan untuk memperkuat validitas dan reliabilitas hasil penelitian dengan menggabungkan metode, sumber data, atau perspektif. Selain itu, triangulasi dapat membantu mencegah bias konfirmasi atau kesalahan yang terjadi ketika orang secara tidak sadar memberikan bukti atas pendapat yang sudah mereka pegang. Setelah data selesai di triangulasi akan menghasilkan hasil belajar, mata pelatihan dan kursil. Pukul 12.00 WIB peserta beristirahat, menyantap makan siang, dan ibadah salat. Kemudian melakukan persiapan untuk mengikuti kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) yang dilaksanakan di Ballroom 2 Hotel The Rich Yogyakarta. Kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) dimulai kembali pukul 13.00 WIB. Kegiatan EPP dipimpin oleh Ibu Hj. Nurul Kamilati, M.Pd., M.Ed. Beliau menyampaikan pada tahun anggaran 2023, Tim Pelatihan Tenaga Administrasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK) Semarang telah menyelenggarakan beberapa jenis pelatihan, diantaranya : Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK), Pelatian Jarak Jauh (PJJ), Orientasi PPPK (ODWK), Pelatihan Reguler. Evaluasi pasca pelatihan (EPP) adalah salah satu fungsi dalam tahapan kontrol dalam suatu proses manajemen penyelenggaraan pelatihan. evaluasi pasca pelatihan adalah suatu kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses berlatih-melatih secara obyektif, dapat dipercaya (reliable) dan sahih/absah (Valid) yang dilakukan setelah selesai proses pelatihan. Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan minimal tiga bulan setelah selesai pelatihan. Evaluasi pasca pelatihan mempunyai dua indikator keberhasilan, yaitu: (1) efektivitas dinilai dari tingkat penerapan materi pelatihan terhadap peningkatan kompetensi kerja bagi aparatur dan non aparatur, dan (2) manfaat pelatihan dinilai dari tingkat dukungan hasil pelatihan terhadap tugas fungsi/ pekerjaan pada organisasi/ tempat kerja. Beliau menyampaikan peserta kegiatan EPP terdiri dari 2 kelompok, yaitu 1) Kelompok Responden yang terdiri dari a. Alumni yang merupakan perwakilan peserta pelatihan dari seluruh Kab/ Kota Kementerian Agama di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 432 orang, b. Atasan alumni yang menjadi responden sebanyak 28 orang, c. Rekan sejawat alumni yang menjadi responden sebanyak 29 orang. 2) Tim Pengolah Data Finalisasi Hasil Evaluasi Pasca Pelatihan yang terdiri dari a. Peserta stakeholder eksternal BDK Semarang, b. Tim Finalisasi Hasil Evaluasi Pasca Pelatihan BDK Semarang. Pelaksanaan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) dilakukan melalui survey yakni secara online dan wawancara. Secara online melalui pengisian kuesioner pada link yang telah diberikan kepada alumni pelatihan. Kuesioner diisi oleh alumni pelatihan dan mentor/atasan langsung, sedangkan wawancara dilakukan kepada Mentor/atasan langsung alumni. Responden alumni terdiri dari tiga kategori, 1) Tenaga Pendidikan, seperti guru, kepala madrasah, dan pengawas. 2) Tenaga Keagamaan, seperti penyuluh, penghulu, takmir masjid, marbot masjid, perwakilan organisasi kemasyarakatan. 3) Tenaga Administrasi, seperti jabfung selain guru dan pengawas, peserta ODWK. Kemudian beliau menyampaikan hasil pengolahan data terhadap instrumen alumni pelatihan dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu:
Kementerian Kesehatan RI Adakan Konsolidasi Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer
Magelang (8/12/2023), Kementerian Kesehatan RI adakan Kegiatan Pertemuan LP/LS dalam Konsolidasi Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer, dengan bekerja sama dengan LPPT Oase Indonesia (Event Organizer) sebagai pelaksana dalam acara tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang peserta bertempat di Hotel Atria Magelang. Kegiatan pembukaan dipandu oleh pemandu acara dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan doa bersama yang dipimpin oleh Subli, S.Kom., M. Eng. Selanjutnya, laporan kegiatan oleh ketua panitia yaitu Dadang Supardiman, SE. selaku Kepala Subbagian Administrasi Umum Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer memberikan pelayanan kesehatan berkelanjutan (continuity of care) di layanan primer untuk semua kelompok usia dan jenis kelamin. Selain itu, melingkupi seluruh spektrum kedokteran pencegahan dari tingkat promosi, preventif, kuratif, rehabilitasi hingga perawatan paliatif, melalui kerja sama dengan seluruh perangkat di fasilitas pelayanan kesehatan primer, sekunder, tersier dan unsur masyarakat terkait (comprehensive care). Sesi selanjutnya merupakan sambutan yang disampaikan oleh dr. Obrin Parulian, M.Kes. selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan RI. Beliau menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan Sp.KKLP di FKTP khususnya di Puskesmas, dibutuhkan kesiapan pemerintah dalam mendukung produksi dokter spesialis KKLP melalui program pendidikan dan mendayagunakan Sp.KKLP setelah lulus pendidikan. Dukungan yang diperlukan untuk pengembangan Sp.KKLP antara lain peningkatan produksi dokter spesialis KKLP melalui program fellowship, penguatan dasar hukum dengan mendefinisikan dokter Sp.KKLP secara spesifik dalam standar ketenagaan Puskesmas, serta melengkapi Puskesmas/FKTP lain dengan sarana prasarana yang mampu mengoptimalisasi kinerja dokter Sp.KKLP. Beliau menambahkan, dengan keberadaan Sp.KKLP di FKTP saat ini dibutuhkan pula standar pelayanan dokter spesialis KKLP beserta mekanisme kerja dan ruang lingkup pelayanan agar terwujud tata kelola yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja FKTP. Selanjutnya yaitu sesi diskusi yang dimoderatori oleh dr. Upik Rukmini, MKM selaku Ketua Tim Kerja Standarisasi Klinis Pelayanan Kesehatan Primer. Narasumber pada sesi diskusi ini yaitu dr. Wahyudi Istiono M.Kes., Sp.KKLP, Subsp. COPC dari Perhimpunan Kedokteran Keluarga Indonesia (PDKI), kemudian dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. dari Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta. Selain itu, hadir pula dr. Adolfina, Sp.KKLP. yang merupakan Dokter Sp.KKLP sebagai narasumber. Sesi diskusi diawali dengan pembahasan konsep pelayanan kedokteran keluarga di FKTP dalam mendukung transformasi layanan primer yang disampaikan oleh dr. Wahyudi Istiono, M.Kes., Sp.KKLP, Subsp.COPC dari Perhimpunan Kedokteran Keluarga Indonesia (PDKI). Dalam materinya, beliau menjelaskan tingkat kemampuan yang harus dimiliki oleh Sp.KKLP yaitu (1) Menegakkan diagnosis biopsikososial untuk deteksi dini penyakit atau masalah kesehatan; (2) Merencanakan dan memberikan tatalaksana secara komprehensif sesuai diagnosis dan kondisi pasien; (3) Melakukan monitoring dan evaluasi bekerja sama dengan keluarga/ pelaku rawat, masyarakat, tenaga kesehatan, dan dokter, sebagai koordinator pelayanan untuk mempertahankan pelayanan yang bersinambung. Beliau juga menjelaskan prinsip dasar Pelayanan Kedokteran Keluarga Pelayanan Primer yang meliputi bio-pscycho-social, sesuai karakteristik pelayanan kedokteran keluarga, Family Oriented Primary Care (FOPC), Family Practice and The Health Care Sistem. Kemudian beliau menjelaskan terkait alur tahapan dari proses shared competencies SKDS-KKLP (2018-2019). Materi ke dua disampaikan oleh dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. dari Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta. Beliau membahas tentang peran Dinas Kesehatan Provinsi DIY dalam mendukung implementasi pelayanan kedokteran keluarga. Menurut dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes., Dokter layanan primer (DLP) merupakan profesi yang dapat dipilih oleh dokter untuk menjadi ahli di bidang layanan primer. DLP ini bertujuan memberikan kemampuan dokter layanan primer khususnya yang bertugas di Puskesmas untuk dapat melakukan tugasnya sebagai dokter keluarga sesuai dengan ketentuan yang ada. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa total 68 jumlah peserta yang diusulkan untuk mengikuti DLP dari total 5 dinas kesehatan kabupaten/kota di DI Yogyakarta (Kulon Progo, Bantul Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta). Namun dari total jumlah peserta yang diusulkan, hanya 10 orang saja dari seluruh dinas kesehatan kota/kabupaten DI Yogyakarta yang telah mengikuti DLP. Selanjutnya, materi ketiga disampaikan oleh dr. Adolfina, Sp.KKLP. yang merupakan Dokter Sp.KKLP berbagi pengalaman beliau sebagai Dokter Sp.KKLP sebagai Kolaborator dan Koordinator di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul. dr. Adolfina, Sp.KKLP. menyampaikan ketertarikan beliau menjadi dokter Layanan Primer karena beliau menyukai ilmu semua penyakit dan tidak terkotak-kotak, serta tertarik dengan prinsip pendekatan terapi yang komprehensif, holistik dan continue. Lebih lanjut, dr. Adolfina, Sp.KKLP. menyampaikan bahwa sebagai dokter layanan primer, tidak hanya mengupayakan penanganan pasien dengan menggunakan obat saja. Namun menurut beliau, juga harus melihat satu kasus dari semua sudut pandang, dan melakukan perencanaan terapi untuk semua aspek kehidupan pasien. Dalam materinya, beliau juga menjelaskan kasus-kasus yang sering dijumpai di puskesmas meliputi ibu hamil dengan risiko tinggi, kasus HIV, kasus jiwa, stunting, asma, DM dan HT yang tidak terkendali, serta kasus stroke. Kemudian dr. Adolfina, Sp.KKLP. menjelaskan terkait bagaimana penanganan kasus ODHA di Puskesmas Banguntapan I serta alur yang dilakukan agar mendapatkan rekam medis yang menyeluruh untuk memberikan penanganan yang tepat.
Outbound Training
Outbound training telah menjadi fenomena yang semakin populer dalam dunia pengembangan diri dan tim. Bukan lagi sekadar kegiatan outdoor biasa, outbound training menghadirkan petualangan tanpa batas dengan penuh tantangan dan kegembiraan. Mari kita gali lebih dalam dan temukan mengapa kegiatan ini bukan hanya aktivitas tim biasa, tetapi juga pengalaman yang mengubah hidup. Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai apa itu Outbound Training, apa manfaat dari kegiatan ini, serta hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika akan mengadakan kegiatan ini. Semoga artikel ini bisa membantu anda, yang kini sedang mencari informasi tentang kegiatan outdoor, atau kegiatan-kegiatan yang bersifat untuk membangun team building. Ok kita langsung saja kita akan ulas dibawah ini. Mengapa Outbound Training? Pelatihan atau training adalah bentuk pelatihan kelompok yang dilakukan di luar ruangan dengan tujuan meningkatkan kerja tim, komunikasi, kepemimpinan, dan keterampilan interpersonal. Seringkali dijalankan di alam terbuka, kegiatan training ini menciptakan suasana yang tidak terstruktur, memaksa peserta untuk berpikir kreatif, mengatasi rintangan, dan bekerja sama. Kegiatan Outbound Training dapat Menyatu dengan Alam Salah satu keunggulan outbound training adalah menyatukan peserta dengan alam. Terlepas dari apakah itu mendaki gunung, berkemah di hutan, atau mengarungi sungai, peserta terlibat dalam aktivitas fisik yang menantang sambil menikmati keindahan alam. Interaksi dengan lingkungan alam membuka pintu bagi kreativitas dan inovasi. Tantangan yang Membangun Karakter ada pada pelatihan outdoor Outbound training seringkali dilengkapi dengan serangkaian tantangan fisik dan mental. Mulai dari aktivitas koordinasi kelompok hingga tantangan individu, setiap aspek dirancang untuk menguji dan membangun karakter peserta. Dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan, peserta belajar untuk bekerja sama, beradaptasi, dan mengeksplorasi potensi mereka yang sebenarnya. Manfaat Kegiatan ini: Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi yang efektif adalah kunci untuk kesuksesan dalam tim. Outbound training menyediakan platform ideal untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal. Melalui aktivitas kolaboratif, peserta belajar mendengarkan, memberikan umpan balik, dan mengartikan bahasa tubuh secara lebih efektif. Manfaat Pelatihan ini : Kepemimpinan dalam Aksi Outbound training juga merupakan panggung untuk mengembangkan kepemimpinan. Melalui situasi simulasi, peserta memiliki kesempatan untuk mengambil peran sebagai pemimpin dan mengeksplorasi gaya kepemimpinan mereka. Kepemimpinan yang efektif dalam konteks ini bukan hanya tentang memberikan perintah, tetapi juga memahami dan memotivasi anggota tim. Outbound training bukan sekadar aktivitas fisik di alam terbuka, tetapi sebuah perjalanan pengembangan diri yang mendalam. Dengan tantangan yang membangun karakter, pengalaman komunikasi yang intens, dan pengembangan kepemimpinan yang nyata, pelatihan ini memberikan nilai tambah yang tak terbantahkan. Setelah anda membaca informasi dan kegiatan serta manfaat apa yang didapat ketika anda mengadakan kegiatan ini, rasanya anda ingin sekali ikut dan membawa tim kesayangan anda kan? Karena sekali lagi kegiatan ini sangatlah penting dan sangat berguna bagi kekuatan tim anda, karena dengan kegiatan ini akan banyak hal dan pelajaran yang didapat seperti meningkatkan kerja antar tim, kegiatan komunikasi yang efektif dan baik, kepemimpinan atau leadership, dan keterampilan interpersonal. Apakah anda tertarik untuk ikut kelas ini yang kami tawarkan? jika maka segera kontak kami sekarang juga. Anda akan mendapatkan harga paket spesial dari kami. Jangan sampai ketinggalan paket promo untuk outbound training di Oase Indonesia. Silakan kontak kami ke nomor yang tertera pada website kami ini.